Minggu, 07 Februari 2010

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh Ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini."
Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".

Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Kerbat Imelda/ anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.

Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak.
Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk merekalah
kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan masa depan.
Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk.
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah.
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri.
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar mencari cinta di seluruh dunia.

Betapa terlihat di sini peran orang tua sangat penting karena mereka diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya. Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan datang harus lebih baik dari kita....

Jumat, 15 Januari 2010

Allah memang maha Pengasih dan Maha penyayang
Apa yang Dia berikan adalah yang kita butuhkan
Meskipun itu bukan yang kita minta
Ketika Allah menjawab do'amu berarti Dia meminta keimananmu
Jika Dia belum menjawab do'amu maka Dia meminta kesabaranmu
Dan jika Allah menjawab tapi bukan do'amu maka itulah yang terbaik untukmu
Itu kata orang bijak yang selalu menjadi inspirasiku
Allah thank for All
MAafkan aku ya Allah atas pembuktian cintaku yang banyak ternoda.

Kamis, 07 Januari 2010

Skenario ALLAH itu Indah

Skenario ALLAH itu Indah

Aku yakin dengan itu...
Dulu ketika aku menerima sesuatu yang menurutku menyedihkan aku akan berkata, kenapa Allah berlakukan ini untuykku?
Tapi sekarang, apapun yang terjadi aku akan katakan " Apa rencana ALLAH yang indah untukku"
Karena auku yakin dalam setiap kejadian yang aku alami, akan ada hikmah di baliknya. Meskipun kadang susah untuk menemukannya.
Terimakasih tuhan dengan rencana yang telah eEngkau sekenariokan untukku.
Tuntunlah aku untuk menemukan hikmah di setiap peistiwa itu.
Sehingga aku bisa bersyukur.
Hari ini ketika aku mendapat teguran dari dosenku atas kesalahan yang aku lakukan......
Awalnya aku memang sedih kenapa harus begini...
NAmun akhirnya aku dapat mengembalikan semuanya kepada Mu, ini adalah teguran dan peringatan dariMu agar aku tidak terlena dalam kemaksiatan yang elebih panjang.
Terimakasih Tuhan, saat aku membutuhkan ilmu menejemen waktu, Engkau berikan agenda yang bertumbukan beghitu banyak, sehingga aku harus binggung awalnya, namun setelah ku kembalikan padaMU ternyata itu indah. Itulah media yang Kau berikan agar aku dapat belajar.
Memang Engkau tak selalu memberi apa yang ku minta, namun Engkau selalu memberikan apa yang aku butuhkan.
Terimakasih Allah
Hikmah dari Sang Juara
Anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Adi, tidaklah bermohon kepada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Adi, tidak memohon untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tidak meminta Tuhan untuk mengabulkan semua harapannya. Ia tidak berdoa untuk menang dan menyakiti yang lainnya. Tetapi, Adi bermohon kepada Tuhan agar diberikan kekuatan untuk menghadapi itu semua. Ia berdoa agar diberikan kemuliaan dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdo’a kepada Tuhan agar mengabulkan semua permintaan kita. Terlalu sering kita meminta kepada Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdo’a kepada Tuhan untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada didepan mata. Padahal yang kita benar-benar butuhkan adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?

Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tidak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat bukan untuk membuat kita menjadi lemah. Sesungguhnya Tuhan SELALU memberikan ujian bagi hamba-Nya yang shaleh.

Senin, 09 November 2009

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
VARIASI PADA TANAMAN


I. Tujuan
1. Dapat menjelaskan tipe-tipe keragaman pada tanaman
2. Menyabutkan dan membedakan sedikitnya tiga cirri yang berbeda untuk suatu karakter tertentu
3. Dapat mendiskripsikan hasil pengamatan tentang variasi pada tumbuhan
4. Dapat menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

II. Latar Belakang
Variabilitas adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasai atau keanekaragaman organism dalam satu spesies. Keanekaragaman dapat terjadi dalam tingkat gen, populasi, atau komunitas. Keanekaragaman dipengaruhi baik factor dari dalam (gen) dan factor luar (pengaruh lingkungan). Factor lingkungan seperti makanan, suhu, cahaya, kkkelembaban,,, curah hujan, derajat keasaman tanam (pH) bersama factor keturunan (gen) sangatberpengaruh terhadap fenotip.Fenotip merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungan. Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan atau manusia akan terlihat adanya persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan. Hal ini terjadi karena genotip yang dimiliki individu berbeda, adanya gen yang bersifat dominan dan resesif, adanya penetrasi dan ekpresivitas, adanya rekombinasi gen dan lainnya.keanekaragaman sifat genetic ini sangat penting, karena tanpa adanya fariasi sifat pada makhluk hidup, ilmu genetika tidak mungkin berkembang. Berbagai pola pewarisan sifat dapat ditemukan dan diketahui karena adanya variasai sifat pada makhluk hidup.


III. Metodologi
Alat dan Bahan
Alat yang kami gunakan dalam pengamatan ini adalah Alat tulis untuk mencatat data-data pengamatan. Penggaris untuk mengukur lebar mahkota bunganya dan kamera untuk memotret bunga euphorbia yang kami amati.Bahan yang digunakan dalam pengamatan adalah berbagai variasi tanaman euphorbia.
Cara Kerja
Mengambil berbagai jenis bunga dari tanaman euphorbia. Bunga yang telah diambil di potret untuk kemudian diamati satu persatu perbedaannya. Dari warna bunga, bentuk benangsari, putik, dan tangkai tempat berdirinya bunga. Hasil dari pengamatan dimasukan kedalam table data.
IV. Hasil Pengamatan
A. Bunga Euphorbia mili
Gambar Keterangan
Pink pucat
Warna mahkota bernoktah
Benang sari warna oranye 5 buah
Lebar mahkota 2cm
Putik 3 buah masing-masing bercabang 2 warna merah
Bunga pada cabang ketiga
Merah
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari oranye kemerahan 5 buah
Lebar mahkota 1,4 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada cabang kedua
Coklat
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1,3 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada cabang ketiga
Kuning bertepi oranye
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1 cm
Putik 3 buah bertangkai oranye berkepala merah
Bunga pada cabang ketiga
Hijau dengan pusat berwarna merah
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari tidak terdeteksi
Lebar mahkota 1,4 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada cabang tangkai ketiga
Oranye muda
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna oranye 5 buah
Lebar mahkota 1,2 cm
Putik 1 buah ukurannya besar
Bunga pada cabang ketiga
Kuning bertepi merah
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari oranye kehijauan
Lebag mahkota 1 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai ketiga
Kuning
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 0,6cm
Putik 1 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai ketiga
Merah hati
Mahkota bernoktah
Benang sari berwarna merah
Lebar mahkota 1,5 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai ketiga

Pink
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna merah
Lebar mahkota 1,2 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai ke lima
Coklat kekuningan
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1,7 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai kedua
Coklat bertepi merah
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1,7 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai kedua
Pink pucat
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1,6 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai keempat
Oranye kekuningan
Mahkota bernoktah
Benang sari berwarna merah
Lebar mahkota 1,5 cm
Putik 3 buah berwarna oranye
Bunga pada tangkai keempat
Pink
Mahkota bernoktah
Benang sari berwarna kuning
Lebar mahkota 1,3 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai keempat
Orange dengan pusat kekuningan
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna Orange
Lebar mahkota 1,7 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai keempat

Merah bertepi hijau
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari berwarna merah
Lebar mahkota 1,6 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai kedua

Orange dengan pusat kuning
Mahkota tidak bernoktah
Lebar mahkota 0,8 cm
Benang sari tidak terdeteksi
Putik 3 buah berwarna putih
Bunga pada tangkai kedua
Pink pucat dengan pusat kekuningan
Mahkota tidak bernoktah
Benang sariberwarna kuning
Lebar mahkota 1,7 cm
Putik 3 buah berwarna merah
Bunga pada tangkai keempat
Orange kecoklatan
Mahkota tidak bernoktah
Benang sari tidak terdeteksi
Lebar mahkota 1,6 cm
Putik tidak terdeteksi
Bunga pada tangkai kedua

B. Pohon Lantana
Variasi Gambar
 Tepi Daun
o Tumpul



o Tajam



 Pangkal Daun
o Rata



o Membulat



o Meruncing






 Ujung Daun
o Runcing



o Meruncing



o Membulat




 Warna Bunga
o Ungu



o Putih





o Orange




o Ungu dengan Pusat Orange




 Panjang Daun
o 1,5
o 2,5
o 3
o 1,8
o 2,2
o 2,3
o 2,8
o 2
o 2,4

 Lebar Daun Penumpu
o 0,5





o 0,1












































V. Pembahasan
A. Bunga Euphorbia
Bunga euphorbia sudah lama kita kenal. Bunganya kecil-kecil dengan jumlah yang banyak. Batangnya memilliki duri yang banyak. Euphorbia termasuk tanaman yang tidk begitu memerlukan banyak air pada saat kering euphorbia cukup disiram sekali sehari namun pada saat udara lembab atau teduh cukup disiram 2 -3 hari sekali.
Euphorbia yang biasanya menjadi tanaman hias pengisi taman-taman rumah ternyata memiliki beberapa variasi mulai dari warna bunga yang banyak sekali macamnya, mahkota bunganya ada yang bernoktah dan ada yang mulus serta ada yang dengan bercak.Warna benangsarinya juga berbeda, kedudukan bunga pada tangkai, daunnya ,duri-durinya serta batangnya juga memiliki variasi yang cukup beragam. Sehingga tidak salah kalau euphorbia banyak dikoleksi oleh para kolektor tanaman karena variasinya.
Pada pengamatan yang kami lakukan, kami hanya mengambil variasi dari bunga euphorbia saja, Yang kami amati antara lain bagian mahkota mulai dari warnanya dengan variasi Pink pucat , Merah, Coklat ,Kuning bertepi oranye, Hijau dengan pusat berwarna merah, Oranye mud, Kuning bertepi merah, Kuning, Merah hati, Pink, Coklat kekuningan, Coklat bertepi merah, Oranye kekuningan, Orange dengan pusat kekuningan, Merah bertepi hijau, Orange dengan pusat kuning, Pink pucat dengan pusat kekuningan, Orange kecoklatan. Ada 18 variasi yang kami temukan berdasarkan warna mahkotanya saja.
Berdasarkan kedudukan bunga pada tangkai, variasi yang kami temukan adalah bunga pada cabang tangkai bunga kedua, ketiga, keempat dan kelima. Variasi besar kecilnya bunga dengan mengukur diameter mahkota ada bebrapa variasi yaitu:
1,2 cm, 2cm, 1,4 cm, 1,3 cm, 1 cm, 1,4 cm 1,2 cm, 1 cm,
0,6cm, 1,5 cm, 1,7 cm, 1,6 cm, 1,5 cm, 1,3 cm, 0,8 cm,
1,6 cm, 1,7 cm.
Gb.1 Cara Pengukuran Lebar Mahkota
Berdasarakan ada tidaknya noktah pada warna mahkotanya dibagi menjadi dua kategori yaitu yang bernoktah dan yang tidak bernoktah.Variasi juga terdapat pada benangsarinya yaitu benangsari dengan warna oranye, oranye kemerahan , kuning, oranye kehijauan, merah.Sedangkan Untu variasi pada putik antara lain Putik 3 buah masing-masing bercabang 2 warna merah, Putik 3 buah berwarna merah, Putik 3 buah bertangkai oranye berkepala merah, Putik 1 buah ukurannya besar ,Putik 1 buah berwarna merah, Putik 3 buah berwarna merah,Putik 3 buah berwarna oranye, Putik 3 buah berwarna putih.

B. Bunga lantana
Bunga lantana merupakan tanaman pendek dengan bunga majemuk dan berbagai variasi. Pada pengamatan yang kami lakukan, kami menemukan beberapa variasi pada tanaman tersebut. Antara lain warna bunga, ujung daun, pangkal daun, tepi daun, panjang daun yang di ketiaknya tumbuh bunga, dan panjang daun penumpu bunga.
Variasi tersebut yaitu, pada warna bunga ada empat variasi. Putih, orange, ungu, ungu dengan pusat orange. Pada pangkal daun terdapat tiga variasi yaitu, rata , membulat dan meruncing. Untuk ujung daun variasinya adalah , runcing, meruncing dan membulat. Variasi besarnya daun penumpu terbagi menjadi 2 yaitu bunga dengan daun penumpu kecil (0,1)cm dan bunga dengan daun penumpu besar (0,5 cm).
VI. Kesimpulan
Pada pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan :
1. Euphorbia mempunyai keanekaragaman variasi begitu pula pohon lantana.
2. Variasi pada euphorbia yang kami temukan berupa perbedaan warna mahkota, ada tidaknya noktah pada mahkota, lebarnya mahkota, warna dan jumlah putik, kedudukan bunga pada tangkai, dan variasi pada benangsari.
3. Pada Lantana Variasi yang kami temukan warna bunga, ujung daun, pangkal daun, tepi daun, panjang daun yang di ketiaknya tumbuh bunga, dan panjang daun penumpu bunga
4. Bunga euphorbia dan lantana dapat dijadikan salah satu contoh keanekaragaman variasi tanaman.
5. Keduanya merupakan contoh variasi tingkat spesies.

DAFTAR PUSTAKA

Raharjo Sugeng Utomo. 2007.Koleksi kembangku Part 4. Diunduh dari http//:www.euphorbia.blogspot.com. diakses pada tanggal 12 oktober 2009.
Rondonuwu, Suleman. 1989. Dasar-Dasar Genetika.Jakarta: Debdikbud
Widianti, Tuti dan Noor Aini Habibah. 2009. Bahan Ajar Genetika. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Widianti, Tuti dan Noor Aini Habibah. 2009. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Jumat, 06 November 2009

GROUP 1
Hubungan kausal antara reaksi gelap dan reaksi terang.
1. Reaksi terang
Reaksi terang merupakan langkah-langkah fotosintesis yang mengubah energy matahari menjadi energy kimia. Cahaya yang di arbsorbsi oleh klorofil menggerakkan transfer electron dan hydrogen dari air ke aseptor yang disebut NADP+ ( nikotinamida adenine dinukleotida fosfat) yang menyimpan electron berenergi untuk sementara waktu. Air yang terurai dalam proses ini, sehingga reaksi teranglah yang melepaskan O2 sebagai produk samping. Aksepton electron reaksi terang, NADP+ merupakan sepupu pertama NAD+ yang berperan sebagai akseptor electron dalam respirasi seluler. Kedua molekul ini berbeda karena adanya gugus fosfat tambahan dalam NADP+. Reaksi terang menggunakan energy matahari untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH.dengan cara menambahkan sepasang electron bersama dengan nulkeus hydrogen, atau H+. reaksi terang juga menghasilkan ATP dengan member tenaga bagi penambahan gugus fosfat pada ADP, suatu proses yang disebut fotofosforilasi. Dengan demikian, energy cahaya mula-mula diubah menjadi energy kimia dalam bentuk dua senyawa yaitu NADPH, sumber dari electron berenrgi ( tenaga pereduksi) dan ATP, energy peredaran serbaguna. Yang kemudian hasil dari reaksi terang ini akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan reaksi gelap ( cyclus Celvin )

Gb. Skema dan silkus reaksi terang
Sumber : http//www.sith.itb.ac.id/kloroplas.pdf



2. Siklus Calvin ( Reaksi Gelap )
Siklus calvin berawal dari pemasukan CO2 dari udara kedalam molekul organic yang telah disiapkan dalam kloroplas. Siklus calvin kemudian mereduksi karbon terfiksasi ini menjadi karbohidrat melalui penambahan electron. Tenaga pereduksi ini berasal dari NADPH, yang memperoleh electron berenergi dalam reaksi terang. Untuk mengubah CO2 menjadi karbihidrat, silkus calvin juga membutuhkan energy kimia dalam bentuk ATP yang juga dihasilkan dalam reaksi terang. Dengan demikian, siklus calvin inilah yang mensintesis gula, tetapi hal ini hanya dapat terjadi karena bantuan NADPH dan ATP yang dihasilkan oleh reaksi terang.



Sumber : http//www.sith.itb.ac.id/kloroplas.pdf




Gb. Siklus dan Skema Reaksi Gelap
Sumber : http//www.sith.itb.ac.id/kloroplas.pdf






GROUP 2
Tunjukkan bahwa enzim katalase ditemukan pada sel-sel tumbuhan yang sedang berfotosintesis.





Sumber : Taiz-Plant Physiologi (Sinauer,2002).pdf
GROUP 3
Tumbuhan C4 lebih produktif daripada tumbuhan C3
Alasannya :
• C3 memiliki titik kompensasi cahaya rendah, dibatasi oleh tingginya fotorespirasi.
• C4 memiliki titik kompensasi cahaya tinggi, sampai cahaya terik, tidak dibatasi oleh fotorespirasi
Pada tumbuihan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
1. sel mesofil
2. sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.
Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organic dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam materi organic oleh robisco dan siklus Calvin.
Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.

FOTOEFISIENSI pada tumbuhan C3 VS C4
Tumbuhan C3
• mengikat CO2 langsung dari lingkungan.
• Resipien : RuBP
• RUBISCO terbuka
• O2 dapat mengganggu proses fiksasi
• Fotorespirasi (+) Tumbuhan C4
• Mengikat CO2 secara tidak langsung
• Resipien : PEP
• RUBISCO terlindung
• O2 tidak mengganggu proses fiksasi
• Fotoresepsi (-)



TUMBUHAN CAM

Pada tumbuhan CAM adaptasi fotosintetik ke dua untuk kondisi yang gersang telah berkembang pada tumbuhan sukulen ( tumbuhan penyimpan air ) bermacam-macam kaktus, nanas dan beberapa family tumbuhan lainnya. Tumbuhan kelompok ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari dan merupakan kebalikan dari perilaku kebanyakan tumbuhan lain. Stomata yang menutup selama siang hari, membantu tumbuhan gurun menghemat air tetapi mengakibatkan CO2 tidak masuk ke daun. Selam malam hari stomata membuka, akibatnya CO2 masuk kedalam daun dan membentuk berbagai asam organic. Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organic yang dibuat selama malam hari di vakuola sampai pagi ketika stomata menutup. Pada siang hari ketika reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus calvin, CO2 dilepaskan memasuki siklus calvin untuk mensintesis gula dalam kloroplas. Jalur fiksasi ini serupa dengan tumbuhan C4, yakni di dahului sintesis senyawa intermediet sebelum CO2 memasuki siklus calvin. Perbedaanyya bahwa langkah awal fiksasi karbon terpisah secara structural pada tumbuhan C4 sementara pada tumbukan CAM kedua angka tersebut terjadi pada waktu yang berbeda.



















GROUP 4
Faktor yang mempengaruhi laju fotosistesis.

1. Intensitas Cahaya, laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya .
2. Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak carbondioksida di udara makin banyak jumlah bahan yang digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu, enzim-enzim yang bekerja pada fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar Air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan syomata menutup, menghambat penyerapan CO2 sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat atau hasil fotosintesis, jika kadar fotosintat seperti karbohidarat berkurang laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh , laju fotosintesis akan berkurang .
6. Tahap pertumbuhan , penelitian menunjukan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energy dan makanan untuk tumbuh.